PeTOM – Plastic-to-Oil Machine

Sampah plastik  bersifat nonbiodegradable, sehingga menimbulkan dampak negatif ke lingkungan karena tidak dapat terurai oleh mikroorganisme. Untuk mengatasi permasalahan ini, umumnya ditempuh beberapa cara antara lain penggunaan ulang (reuse) plastik apabila masih dapat digunakan dan daur ulang (recycle) plastik, dimana pemilihan dan pemilahan plastik umumnya dilakukan secara manual oleh para pemulung.  Selain itu dilakukan juga dengan cara pembakaran (incineration) plastik. Meskipun cara pembakaran dapat mengurangi jumlah limbah plastik, namun akan menimbulkan masalah baru terhadap lingkungan yaitu emisi gas-gas beracun HCl, HCN, maupun NOx yang dapat mengganggu kesehatan.

Konversi sampah plastik menjadi produk cair berkualitas bahan bakar adalah solusi ekonomis dan ramah terhadap lingkungan. Proses konversi ini selanjutnya disebut dengan proses pirolisis. Hal  ini  bisa  dilakukan  karena pada  dasarnya  plastik  berasal  dari minyak  bumi,  sehingga  tinggal dikembalikan  ke  bentuk  semula.  Selain itu  plastik  juga  mempunyai  nilai  kalor cukup tinggi, setara dengan bahan bakar fosil seperti bensin dan solar.

PeTOM terdiri atas tujuh komponen utama, yaitu: tempat proses pirolisis, tabung pemampatan, tabung kondensasi, tabung karbon penyaring gas beracun, pompa, tabung gas pemicu, dan penampungan minyak bakar. Pada ruang pirolisis, umpan sampah plastik dipanaskan dalam ruang tertutup tanpa oksigen atau kedap udara. Pada suhu antara 300 oC – 600 oC akan terjadi proses thermal cracking dimana sampah plastik di dalam ruang pirolisis secara fisik mencair dan membentuk gas. Pemanasan awal PeTOM dilakukan dengan menggunakan gas elpiji . Tabung pemampatan berfungsi untuk menjaga tekanan agar kondusif bagi berlangsungnya proses pirolisis. Tabung pemampatan dapat juga diberi sirip untuk membantu proses pendinginan. Gas selanjutnya memasuki tabung kondensasi, dimana gas didinginkan sehingga mengembun menjadi minyak bakar. Pada tabung pertama pembentukan minyak bakar diharapkan adalah setara dengan diesel oil dan pada tabung kedua pembentukan minyak bakar adalah setara dengan minyak premium. Gas yang tidak mengalami kondensasi selanjutnya dilewatkan ke tabung penyaring udara untuk menyaring gas-gas beracun dengan penangkap karbon aktif yang ditempatkan dalam ruang tabung penyaring udara tersebut. 

Hal-hal yang melekat pada PeTOM sebagai sifat-sifat yang dapat diunggulkan adalah sebagai berikut:

  • PRAKTIS, mudah dalam pengoperasiannya, dengan asumsi apabila operator dilakukan oleh SDM dengan pendidikan strata minimal SD pun dapat dilakukan dengan tingkat kegagalan yang minim.
  • RAMAH LINGKUNGAN, mesin pirolisis merupakan solusi bagi upaya perbaikan lingkungan dan mengambil manfaat produk energi berupa minyak bakar.
  • ENERGI MANDIRI, mesin pirolisis yang akan diterapkan di masyarakat adalah model yang menggunakan gas buang pirolisis yang dapat terbakar. Bahan bakar gas yang dimasukkan dalam sistem pirolisis adalah digunakan hanya pada permulaan hingga terjadinya proses berantai pirolisis.
  • MINYAK BAKAR, minyak bakar yang dihasilkan dalam sistem pirolisis dibedakan dalam dua jenis yang masing-masing mendekati jenis minyak premium dan minyak solar yang terdapat di pasaran.

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*