Pos oleh :

kholid

Proyeksi Pertumbuhan Pembangkit Energi Terbarukan dan Nuklir dengan Koreksi Faktor Pandemi

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 sebesar 29%. Hal ini juga didukung dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk menambahkan bauran EBT pada tahun 2025 sebesar 23%. Namun pada tahun 2019 bauran EBT menurut energi outlook BPPT masih sebesar 11%. Tujuan utama penelitian ini dilakukan adalah untuk menunjukkan apakah target bauran EBT 23% tercapai pada tahun 2025 dan berapa besar proyeksi emisi Indonesia sampai tahun 2040 dengan koreksi faktor pandemi seperti penurunan laju pertumbuhan PDB pada sektor industri, bisnis, publik dan sosial.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode end-use yaitu dengan menghitung penggunaan intensitas energi pada tiap sektor dan berapa banyak aktivitas yang ada pada sektor tersebut dengan acuan RUPTL untuk pembangkit listrik yang akan dibangun serta PLTN SMR dengan daya 60 MW untuk teknologi PLTN yang dipilih. Adapun untuk menghitung emisi CO2 menggunakan faktor emisi dari referensi. Skenario untuk proyeksi akan dibagi menjadi 3 skenario dimana masing-masing dari skenario tersebut terdapat skenario dengan EBT & PLTN. Tiga skenario utama tersebut adalah skenario "BAU" (Business as Usual), "Optimis Pandemi" dimana skenario untuk pemulihan lebih cepat dalam 2 tahun, dan "Pesimis Pandemi" dimana pemulihan permintaan energi lebih lama selama 3 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bauran kapasitas pembangkit EBT pada tahun 2025 pada masing-masing skenario adalah 7% untuk skenario BAU, OPT, dan PES. Pada skenario EBT & PLTN kapasitas pembangkit EBT menjadi 17% untuk skenario BAU, OPT, dan PES. Kemudian proyeksi emisi CO2 pada pada tahun 2040 pada skenario BAU adalah 4.558.153 ribu ton CO2/kWh. Nilai ini berkurang pada skenario BAU-EBTNPP karena adanya penambahan PLTN dan pembangkit EBT menjadi 4.233.732 ribu ton CO2/kWh. Pada skenario EBT & PLTN dengan koreksi faktor pandemi menunjukkan emisi yang lebih rendah juga yaitu 883.083 ribu ton CO2/kWh lebih rendah dari skenario BAU untuk skenario OPT-EBTNPP dan 855.980 ribu ton CO2/kWh untuk skenario PES-EBTNPP.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai penelitian ini, silakan menghubungi Saudara Lazuwardi Imani melalui alamat surel lazuwardi.imani@mail.ugm.ac.id

Penerapan Irigasi Lahan Pertanian Berbasis Energi Surya

Tidak semua petani padi di DIY beruntung mendapatkan pasokan air dari saluran irigasi di masa tanam mereka. Sebagian yang lain masih mengandalkan air hujan untuk pengairannya , sebagian yang lain bisa mendapatkan air di masa musim tertentu karena keterbatasan pasokannya.

Petani sudah mulai mengenal pompa air kerosene atau diesel yang mereka gunakan untuk mengairi sawah mereka. Dengan semakin murahnya harga Solar Photovoltaic (PV) menjadikan hal ini sangat prospektif untuk dikenalkan kepada petani.

Beberapa kendala berkaitan dengan pemompaan air dengan PV dicoba untuk diselesaikan lewat PPM ini yaitu :

Resiko hilang dan rusaknya instalasi PV. Paket Pompa PV dikemas dalam bentuk portable dan mudah dipasang di titik sumur petani, sehingga alat bisa disimpan untuk kemudian dipergilirkan.
Pemeliharaan batere yang merepotkan. Paket modul pompa PV portable ini didisain tidak menggukanan baterei sehingga bisa bisa menghemat dan membuat modul lebih sederhana untuk dioperasikan serta lebih mudah.
Kesan bahwa PV adalah teknologi yang rumit bagi petani. Akan diberikan bimbingan secara sederhana bagaimana memeliharan modul ini dengan mudah dan murah.
Secara umum PPM ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang penggunaan energy terbarukan yang simple dan murah kepada petani sebagai pengguna langsung dari teknologi tersebut.

Konservasi Energi dan Pemompaan Air Melalui Kegiatan Olahraga

Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Layanan Pariwisata di Pantai Selatan Dengan Pendingin Bertenaga Surya

Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit, khususnya yang berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan standar atau taraf/kualitas hidup masyarakat.

Beberapa permasalahan pokok yang masih dihadapi dalam penyediaan air bersih di Indonesia antara lain adalah: masalah tingkat pelayanan air bersih yang masih rendah, masalah kualitas air baku dan kuantitas yang sangat fluktuatif pada musim hujan dan musim kemarau, serta masalah teknologi yang digunakan untuk proses pengolahan kurang sesuai dengan kondisi air baku yang kualitasnya cenderung makin menurun.

Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tersebut tidak layak untuk diminum.

Pantai Parangtritis merupakan tempat wisata pantai yang cukup terkenal di Bantul, Yogyakarta. Lokasinya yang berada di pesisir selatan Kota Yogyakarta dan tidak terlalu jauh dari pusat kota (berkisar 1 jam) membuat parangtritis lebih banyak dikunjungi dibandingkan pantai lainnya. Di pantai ini, banyak pilihan wisata, seperti bukit, bermain ATV, kuliner hingga melihat sunset di sore hari. Hal ini tentu menambah daya tarik wisatawan untuk mengunjunginya.

Harmoni adalah salah satu penyedia jasa wisata yang ada di Pantai Parangtritis. Disini disediakan tempat parkir yang cukup luas dan aman. Selain parkir, terdapat rumah makan, mushalla, toilet, tempat istirahat dan penjualan barang-barang souvenir.  Fasilitas yang cukup lengkap ini membuat banyak wisatawan, terutama bus yang mengunjunginya ketika berwisata ke pantai Parangtritis. Jumlah pengunjung pun akan meningkat tajam saat hari libur, apalagi musim liburan.

Kondisi cuaca di sekitar pantai seperti pada umumnya, panas dan mudah membuat dahaga. Hal ini membuat pengunjung membutuhkan air minum yang dingin untuk mengurangi rasa haus dan panas yang ada. Akan tetapi, air minum dingin yang tersedia di lokasi masih berupa es batu yang belum terjamin higienitasnya. Padahal, di harmoni terdapat sumber air berupa sumur bor yang airnya dapat diolah menjadi air minum. Oleh karena itu, penulis merancang pembuatan fasilitas pendingin yang higienis dengan menggunakan filter Reverse Osmosis bertenagakan panel surya. Panel surya dipilih sebagai upaya untuk mendukung penggunaan energi terbarukan di kalangan masyarakat. Pemasangan fasilitas pendingin ini diharapkan juga dapat digunakan oleh masyarakat sekitar.

Tujuan pembangunan sektor air minum adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan air minum yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam konteks disini dapat diartikan sebagai upaya dan kegiatan penyediaan air minum yang dilakukan untuk memberikan manfaat dan pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna secara terus-menerus.

Dalam mengatasi permasalahan yang ada, solusi yang dapat dilakukan yaitu menggunakan teknologi pendingin bertenaga surya berbasis teknologi termoelektrik dan kendali cerdas. Adapun komponen-komponen yang digunakan sebagai berikut:

  • Pendingin Termoelektrik
  • Sistem Kontrol Cerdas Mikrokontroler
  • Solar Home System (SHS)
  • Mesin Air Minum Reverse Osmosis
  • Liquid Crystal Display (LCD)

Dari hasil pemasangan perangkat pendingin ini dapat diambil beberapa kesimpulan.

  1. Air keluaran dari perangkat pendingin dapat langsung digunakan sebagai air minum.
  2. Suhu keluaran air dari perangkat pendingin dapat mencapai 16o
  3. Perangkat ini dapat digunakan sebagai fasilitas air minum dingin yang higienis untuk kebutuhan pengunjung Harmoni dan masyarakat sekitar.

Pemanfaatan Energi Terbarukan Dalam Pengangkatan Air di Masyarakat Pinggir Sungai Dusun Tegaldowo Bantul Yogyakarta

Air menjadi kebutuhan yang paling besar di Taman Puspa Gading antara lain untuk kebutuhan kolam renang, kolam ikan, kolam terapi ikan, untuk kebutuhan kamar mandi dan toilet, serta untuk kebutuhan warung-warung yang berjualan di sana. Kebutuhan air yang cukup dapat memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Kebutuhan air di Taman Puspa Gading ditopang oleh sumber air yang ada di kawasan taman wisata tersebut. Lokasi sumber air berada di sebelah selatan taman wisata dengan jarak sekitar 100 m, terletak di area pepohonan rindang di pinggir tanggul sungai. Masyarakat sekitar menyebut sumber air tersebut dengan nama “belik”. Air dari sumber tersebut dipompa menggunakan pompa listrik, kemudian disimpan di dalam tangki penampungan yang berada di atas sumber tersebut dengan ketinggian 12 m. Air dari tangki penampungan kemudian dialirkan ke taman wisata, kamar mandi dan toilet, serta warung-warung.

Semakin banyaknya pengunjung, maka kebutuhan air juga meningkat. Hal ini dapat menyebabkan biaya listrik dari pompa air semakin meningkat. Para pengurus taman wisata terkadang mengeluhkan dengan besarnya pengeluaran biaya listrik dari pompa. Dengan demikian, diperlukan adanya alternatif untuk mengurangi biaya listrik pompa. Untungnya, sumber air tersebut tidak pernah surut meskipun musim kemarau.

Tim pengabdian pada masyakakat telah beberapa kali bertatap muka dengan warga dan pengurus Taman Puspa Gading Tegaldowo Bantul dalam rangka memberikan penyuluhan tentang model pengangkatan air dengan teknologi hydraulic ram pump (hydram). Teknologi ini diharapkan mampu menggugah partisipasi mereka dalam ikut menjaga peralatan yang digunakan. Penggunaan pompa hydram sebagai pompa air dimaksudkan untuk membuka wawasan mereka dalam memahami lebih jauh tentang teknologi pompa yang ramah lingkungan. Secara teknis hal ini juga membantu memecahkan masalah mereka di mana pompa ini tidak menggunakan listrik sehingga biaya listrik dapat berkurang.

Masyarakat Taman Puspa Gading Tegaldowo Bantul memberikan apresiasi yang sangat baik dalam kegiatan ini, terbukti dari kesediaan mereka untuk menambahkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam instalasi sistem ini misalnya pembuatan dudukan, dan besi-besi penyangga tangki penyimpanan, serta kesediaan aktif mereka membantu dalam proses instalasi. Warga khususnya pengurus Taman Puspa Gading Tegaldowo Bantul juga memberikan penghargaannya atas usaha ini karena disamping mereka bisa terbantukan dengan adanya sistem pemompaan ini, mereka bisa juga bisa mengenal dan belajar tentang teknologi pompa hidrolik.

Personel Kami

Dr. Eng. Mohammad Kholid Ridwan, S.T., M.Sc.
Koordinator

Ahmad Agus Setiawan, ST., M.Sc., Ph.D.

Dr. Ir. Andang Widi Harto, MT.

Fadli Kasim, S.T., M.Sc.

Ferdiansjah, S.T., M.Eng.Sc.

Dr.Ing. Ir. Kusnanto

Ir. Kutut Suryapratomo, MT

Ir. Nunung Prabaningrum, MT. Ph.D

Dr. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T.

Ari Bimo Prakoso, S.T., Ph.D.

Ayodya Pradhipta Tenggara, S.T., M.Sc., Ph.D.

Dr. Wahyu Wilopo S.T. M.Eng.

Chandra Wahyu Purnomo, S.T., M.E., M.Eng.,D.Eng

Gesang Nugroho, ST., MT., Ph.D.

Dr. Khasani, S.T., M.Eng.

PeTOM – Plastic-to-Oil Machine

Sampah plastik  bersifat nonbiodegradable, sehingga menimbulkan dampak negatif ke lingkungan karena tidak dapat terurai oleh mikroorganisme. Untuk mengatasi permasalahan ini, umumnya ditempuh beberapa cara antara lain penggunaan ulang (reuse) plastik apabila masih dapat digunakan dan daur ulang (recycle) plastik, dimana pemilihan dan pemilahan plastik umumnya dilakukan secara manual oleh para pemulung.  Selain itu dilakukan juga dengan cara pembakaran (incineration) plastik. Meskipun cara pembakaran dapat mengurangi jumlah limbah plastik, namun akan menimbulkan masalah baru terhadap lingkungan yaitu emisi gas-gas beracun HCl, HCN, maupun NOx yang dapat mengganggu kesehatan.

Konversi sampah plastik menjadi produk cair berkualitas bahan bakar adalah solusi ekonomis dan ramah terhadap lingkungan. Proses konversi ini selanjutnya disebut dengan proses pirolisis. Hal  ini  bisa  dilakukan  karena pada  dasarnya  plastik  berasal  dari minyak  bumi,  sehingga  tinggal dikembalikan  ke  bentuk  semula.  Selain itu  plastik  juga  mempunyai  nilai  kalor cukup tinggi, setara dengan bahan bakar fosil seperti bensin dan solar.

PeTOM terdiri atas tujuh komponen utama, yaitu: tempat proses pirolisis, tabung pemampatan, tabung kondensasi, tabung karbon penyaring gas beracun, pompa, tabung gas pemicu, dan penampungan minyak bakar. Pada ruang pirolisis, umpan sampah plastik dipanaskan dalam ruang tertutup tanpa oksigen atau kedap udara. Pada suhu antara 300 oC – 600 oC akan terjadi proses thermal cracking dimana sampah plastik di dalam ruang pirolisis secara fisik mencair dan membentuk gas. Pemanasan awal PeTOM dilakukan dengan menggunakan gas elpiji . Tabung pemampatan berfungsi untuk menjaga tekanan agar kondusif bagi berlangsungnya proses pirolisis. Tabung pemampatan dapat juga diberi sirip untuk membantu proses pendinginan. Gas selanjutnya memasuki tabung kondensasi, dimana gas didinginkan sehingga mengembun menjadi minyak bakar. Pada tabung pertama pembentukan minyak bakar diharapkan adalah setara dengan diesel oil dan pada tabung kedua pembentukan minyak bakar adalah setara dengan minyak premium. Gas yang tidak mengalami kondensasi selanjutnya dilewatkan ke tabung penyaring udara untuk menyaring gas-gas beracun dengan penangkap karbon aktif yang ditempatkan dalam ruang tabung penyaring udara tersebut. 

Hal-hal yang melekat pada PeTOM sebagai sifat-sifat yang dapat diunggulkan adalah sebagai berikut:

  • PRAKTIS, mudah dalam pengoperasiannya, dengan asumsi apabila operator dilakukan oleh SDM dengan pendidikan strata minimal SD pun dapat dilakukan dengan tingkat kegagalan yang minim.
  • RAMAH LINGKUNGAN, mesin pirolisis merupakan solusi bagi upaya perbaikan lingkungan dan mengambil manfaat produk energi berupa minyak bakar.
  • ENERGI MANDIRI, mesin pirolisis yang akan diterapkan di masyarakat adalah model yang menggunakan gas buang pirolisis yang dapat terbakar. Bahan bakar gas yang dimasukkan dalam sistem pirolisis adalah digunakan hanya pada permulaan hingga terjadinya proses berantai pirolisis.
  • MINYAK BAKAR, minyak bakar yang dihasilkan dalam sistem pirolisis dibedakan dalam dua jenis yang masing-masing mendekati jenis minyak premium dan minyak solar yang terdapat di pasaran.

Mikro Boiler Berbahan Bakar Biomassa Untuk Meningkatkan Produktivitas UMKM

UMKM di bidang pengolahan makanan mempunyai beberapa kendala dalam bisnisnya seperti tidak mengetahui kemajuan teknologi terutama di bagian efisiensi produksi dan kualitas produksi. Permasalahan terkait efisiensi produksi dan kualitas produksi dapat menyebabkan terhambatnya pemasaran produk UMKM ke masyarakat serta para pelaku UMKM tidak dapat berkembang dengan pesat.

Mikro boiler biomassa adalah salah satu teknologi ramah lingkungan yang menggunakan energi biomassa seperti limbah kayu kering dan briket biomassa. Dalam pembuatan teknologi mikro boiler biomassa ini, Tim DTNTF FT UGM bekerja sama dengan PT. Syahir Engineering Utama sebagai mitra dalam perancangan ini karena perusahaan tersebut sudah berpengalaman dalam membuat boiler untuk UMKM.

Jenis boiler yang dipilih adalah tipe fire tube dan aliran fluida horizontal. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa boiler ini dapat menghasilkan uap sebesar 60 kg/jam dengan suhu 120oC dan tekanan 2 bar absolut. Boiler ini membutuhkan bahan bakar sebesar 14 kg/jam yang dapat berupa kayu kering maupun briket biomassa. Suhu pembakaran di dalam furnace dapat mencapai 960oC. Boiler ini membutuhkan daya listrik untuk mengoperasikan pompa dan blower yang masing-masing memiliki daya 300 W untuk pompa, blower tekan 260 W, dan blower hisap 550 W.
Mikro boiler biomassa ini juga dilengkapi dengan sistem kendali operasional dan keselamatan yang menggunakan peralatan instrumentasi seperti pengendali level air, safety valve, pressure gauge, dan emergency shutdown ketika suhu uap lebih dari 150oC. Boiler ini juga dilengkapi dengan pintu furnace, pintu fire tube, pintu abu, katup pengurasan air, dan flange di badan boiler untuk memudahkan pembersihan bagian dalam boiler. Boiler ini menggunakan material food grade yaitu SS 304 untuk bagian dalam boiler (bagian yang kontak dengan flue gas dan air) dan SS 201 untuk bagian luar boiler (badan boiler), sehingga tetap aman digunakan untuk proses produksi pangan. Ukuran geometri keseluruhan boiler ini memiliki panjang 130 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 130 cm dengan cerobong 3 m. Boiler ini juga didesain memiliki penyangga beroda sehingga mudah untuk dipindahkan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai penelitian ini, silakan menghubungi Dr. Ir. Andang Widi Harto, MT. melalui alamat surel andang@ugm.ac.id

Selamat Datang di Grup Riset Energi Terbarukan

Grup Riset Energi Terbarukan Fakultas Teknik UGM berusaha memberikan kontribusinya terhadap usaha penyelamatan kualitas lingkungan dan kehidupan kemanusiaan yang lebih baik dengan melakukan kegiatan intensif melalui dua hal yaitu menjalin kerjasama internal dan eksternal dengan semua pemangku kebijakan di bidang energi terbarukan, dan memberikan informasi sebanyak mungkin kepada masyarakat luas tentang capaian usaha penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh grup riset